MAKALAH PENGERTIAN BELAJAR
PENDAHULUAN
I.1 PENGERTIAN BELAJAR
I.1.A Pengertian belajar menurut
kamus bahasa Indonesia :
Belajar adalah berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman.
I.1.B Pengertian belajar menurut beberapa ahli :
1. Menurut james O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri ,
Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah Proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
2. Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
3. Cronchbach (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar;
Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
4. Howard L. Kingskey (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi
Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
5. Drs. Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar;
Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan
lingkungannya.
1
2
6.(Djamarah,Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta;
1999)
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
7. R. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar;
Rineka Cipta; 1999) hal 22. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh
motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku
8. Herbart (swiss) Belajar adalah suatu proses pengisian
jiwa dengan pengetahuan dan pengalamn yang sebanyak-banyaknya dengan melalui
hafaln
9. Robert M. Gagne dalam buku: the conditioning of learning
mengemukakan bahwa: Learning is change in human disposition or capacity, wich
persists over a period time, and which is not simply ascribable to process a
groeth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah
belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan
saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri
dan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi.
10. Lester D. Crow and Alice Crow (WWW. Google.com) Belajar
adalah acuquisition of habits, knowledge and attitudes. Belajar adalah
upaya-upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap.
11. Ngalim Purwanto (1992) (WWW. Google.com) Belajar adalah
setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagi
hasil dari suatu latihan atau pengalaman.
3
I.2 CIRI-CIRI BELAJAR
Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut :
1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah
laku bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai
dan sikap (afektif).
2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan
menetap atau dapat disimpan.
3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus
dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan
fisik/ kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.
Berikut beberapa faktor pendorong mengapa manusia memiliki
keinginan untuk belajar:
1. Adanya dorongan rasa ingin tahu
2. Adanya keinginan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi sebagai tuntutan zaman dan lingkungan sekitarnya.
3. Mengutip dari istilah Abraham Maslow bahwa segala
aktivitas manusia didasari atas kebutuhan yang harus dipenuhi dari kebutuhan
biologis sampai aktualisasi diri.
4. Untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang telah
diketahuinya.
5. Agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan
lingkungannya.
6. Untuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan
potensi diri.
4
7. Untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.
8. Untuk mengisi waktu luang.
I.3. Penggabungan Dari Tiga Ahli (A. De Block, Robert M.
Gagne, C. Van Parreren)
1. Belajar arti kata-kata. Belajar
arti kata-kata maksudnya adalah orang mulai menangkap arti yang terkandung dalam
kata-kata yang digunakan.
2. Belajar Kognitif. Tak dapat
disangkal bahwa belajar kognitif bersentuhan dengan masalah mental. Objek-objek
yang diamati dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan, atau
lambang yang merupakan sesuatu bersifat mental.
3. Belajar Menghafal. Menghafal
adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi verbal dalam ingatan, sehingga
nantinya dapat diproduksikan {diingat} kembali secara harfiah, sesuai dengan
materi yang asli, dan menyimpan kesan-kesan yang nantinya suatu waktu bila
diperlukan dapat diingat kembali kealam dasar.
4. Belajar Teoritis. Bentuk belajar
ini bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta {pengetahuan} dalam suatu
kerangka organisasi mental, sehingga dapat difahami dan digunakan untuk memecahkan
problem, seperti terjadi dalam bidang-bidang studi ilmiah,
5. Belajar Konsep. Konsep atau
pengertian adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai
ciri-ciri yang sama, orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi
terhadap objek-objek yang dihadapinya, sehingga objek ditempatkan dalam
golongan tertentu.
6. Belajar Kaidah. Belajar kaidah
{rule} termasuk dari jenis belajar kemahiran intelektual {intellectual skill},
yang dikemukakan oleh Gagne. Belajar kaidah adalah bila dua konsep atau
5
lebih dihubungkan satu sama lain,
terbentuk suatu ketentuan yang mereprensikan suatu keteraturan.
7. Belajar Berpikir. Dalam belajar
ini, orang dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan, tetapi tanpa
melalui pengamatan dan reorganisasi dalam pengamatan.masalah harus dipecahkan
melalui operasi mental, khususnya menggunakan konsep dan kaidah serta
metode-metode bekerja tertentu.
Konsep Dewey tentang berpikir
menjadi dasar untuk pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
Ø Adanya kesulitan yang dirasakan
dan kesadaran akan adanya masalah.
Ø Masalah itu diperjelas dan
dibatasi.
Ø Mencari informasi atau data dan
kemudian data itu diorganisasikan.
Ø Mencari hubungan-hubungan untuk
merumuskan hipotesis-hipotesis, kemudian hipotesis-hipotesis itu dinilai,
diuji, agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak.
Ø Penerapan pemecahan terhadap
masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sabagai pengujian kebenaran pemecahan
tersebut untuk dapat sampai pada kesimpulan.
Menurut Dewey, langkah-langkah dalam
pemecahan masalah adalah sebagai berikut.
Ø Kesadaran akan adanya masalah.
Ø Merumuskan masalah.
Ø Mencari data dan merumuskan
hipotesis-hipotesis.
Ø Menguji hipotesis-hipotesis itu.
Ø Menerima hipotesis yang benar.
6
I.4 PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Istilah pembelajaran berhubungan
erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran
terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan
mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi segala hal
yang guru lakukan di dalam kelas.
1.4.A Pengertian pembelajaran
menurut kamus bahasa Indonesia :
Pembelajaran adalah proses, cara
menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
1.4.B Pengertian pembelajaran
menurut beberapa ahli :
1. Duffy dan Roehler (1989). Pembelajaran adalah suatu usaha
yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki
guru untuk mencapai tujuan kurikulum.
2. Gagne dan Briggs (1979:3). Mengartikan instruction atau
pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses
belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun
sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
siswa yang bersifat internal.
I.5 CIRI-CIRI PEMBELAJARAN
Ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut :
1. merupakan upaya sadar dan disengaja
2. pembelajaran harus membuat siswa belajar
3. tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses
dilaksanakan
7
4. Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun
hasilnya
1.6 PEMBELAJARAN, PENGAJARAN, PEMELAJAR, DAN PEMBELAJAR
Pembelajaran adalah separangkat
tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan
memperhitungkan kejadia-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian
intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel,1991)
Pengajaran adalah proses, perbuatan,
cara mengajar atau mengajarkan perihal mengajar, segala sesuatu mengenai
mengajar, peringatan (tentang pengalaman, peristiwa yang dialami atau dilihatnya).
(Dariyanto S.S, Kamus Bahasa Indonesia, 1997). Pengajaran
adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada
siswa. Pengajaran juga diartikan sebagi interaksi belajar dan mengajar.
Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses yang saling mempengaruhi antara
guru dan siswa.
1.7 PRINSIP PEMBELAJARAN MENURUT GAGNE DAN ATWI SUPARMAN
Beberapa prinsip pembelajaran dikemukakan oleh Atwi Suparman
dengan mengadaptasi pemikiran Fillbeck (1974), sebagai berikut :
1. Respon-respon baru (new responses) diulang sebagai akibat
dari respon yang terjadi sebelumnya.
2. Perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respon,
tetapi juga di bawah pengaruh kondisi atau tanda-tanda dilingkungan siswa.
8
3. Perilaku yang timbul oleh tanda-tanda tertentu akan
hilang atau berkurang frekuensinya bila tidak diperkuat dengan akibat yang
menyenangkan.
4. Belajar yang berbentuk respon terhadap tanda-tanda yang
terbatas akan ditransfer kepada situasi lain yang terbatas pula.
5. Belajar menggeneralisasikan dan membedakan adalah dasar
untuk belajar sesuatu yang kompleks seperti yang berkenaan dengan pemecahan
masalah.
6. Situasi mental siswa untuk menghadapi pelajaran akan
mempengaruhi perhatian dan ketekunan siswa selama proses siswa belajar.
7. Kegiatan belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah
kecil dan disertai umpan balik menyelesaikan tiap langkah, akan membantu siswa.
8. Kebutuhan memecah materi kompleks menjadi
kegiatan-kegiatan kecil dapat dikurangi dengan mewujudkan dalam suatu model.
9. Keterampilan tingkat tinggi (kompleks) terbentuk dari
keterampilan dasar yang lebih sederhana.
10. Belajar akan lebih cepat, efisien, dan menyenangkan bila
siswa diberi informasi tentang kualitas penampilannya dan cara meningkatkannya.
11. Perkembangan dan kecepatan belajar siswa sangat
bervariasi, ada yang maju dengan cepat ada yang lebih lambat.
9
12. Dengan persiapan, siswa dapat mengembangkan kemampuan
mengorganisasikan kegiatan belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik bagi
dirinya untuk membuat respon yang benar.
Dalam buku Condition of Learning, Gagne (1997) mengemukakan
sembilan prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran,
sebagai berikut:
1. Menarik perhatian (gaining attention) : hal yang
menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang baru, aneh,
kontradiksi, atau kompleks.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learner of
the objectives) : memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa
setelah selesai mengikuti pelajaran.
3. Mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari (stimulating
recall or prior learning) : merangsang ingatan tentang pengetahuan yang
telah dipelajari yang menjadi prasyarat untuk mempelajari materi yang baru.
4. Menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus)
: menyampaikan materi-materi pembelajaran yang telah direncanakan.
5. Memberikan bimbingan belajar (providing learner
guidance) : memberikan pertanyaan-pertanyaan yamng membimbing proses/alur
berpikir siswa agar memiliki pemahaman yang lebih baik.
6. memperoleh kinerja/penampilan siswa (eliciting
performance) ; siswa diminta untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari
atau penguasaannya terhadap materi.
10
7. memberikan balikan (providing feedback) :
memberitahu seberapa jauh ketepatan performance siswa.
8. Menilai hasil belajar (assessing performance)
:memberiytahukan tes/tugas untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai
tujuan pembelajaran.
9. Memperkuat retensi dan transfer belajar (enhancing
retention and transfer): merangsang kamampuan mengingat-ingat dan
mentransfer dengan memberikan rangkuman, mengadakan review atau mempraktekkan
apa yang telah dipelajari.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI
BELAJAR
Menurut analisis penulis, Belajar
merupakan proses yang aktif untuk memahami hal-hal baru dengan pengetahuan yang
kita miliki. Di sini terjadi penyesuaian dari pengetahuan yang sudah kita
miliki dengan pengetahuan baru. Dengan kata lain, ada tahap evaluasi terhadap
informasi yang didapat, apakah pengetahuan yang kita miliki masih relevan atau
kita harus memperbarui pengetahuan kita sesuai dengan perkembangan zaman.
Sebagaimana dikatakan bahwa belajar
pada dasarnya adalah suatu proses perubahan manusia. Dalam ilmu psikologi,
proses belajar berarti cara-cara atau langkah-langkah (manners or operation)
khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapai tujuan
tertentu. (Rober ,1988, dalam Muhibin,1995). Dalam pengertian tersebut tahapan
perubahan dapat diartikan sepadan dengan proses. Jadi proses belajar adalah
tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam
diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah
yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya. Dalam uraian tersebut digambarkan
bahwa belajar adalah aktifitas yang berproses menuju pada satu perubahan dan
terjadi melalui tahapan-tahapan tertentu.Ada banyak bentuk-bentuk perubahan
yang terdapat dalam diri manusia yang ditentukan oleh kemampuan dan kemauan
belajarnya sehingga peradaban manusia itupun tergantung dari bagaimana manusia
belajar. Belajar juga memainkan peranan penting dalam mempertahankan sekelompok
umat manusia di tengah persaingan yang semakin ketat dengan bangsa-bangsa lain
yang lebih dahulu maju karena belajar.
11
12
Kemajuan hasil belajar bidang
pengetahuan dan teknologi tinggi digunakan untuk membuat senjata pemusnah
sesama manusia. Jadi belajar disamping membawa manfaat namun dapat juga menjadi
mudarat. Meskipun ada dampak negatif dari hasil belajar namun kegiatan belajar
memiliki arti penting yaitu dengan belajar seseorang dapat mempertahankan
dirinya untuk tetap bertahan hidup dari segala macam gangguan baik yang datang
dari dalam dirinya maupun juga yang datang dari luar dirinya.
II.2 JENIS-JENIS BELAJAR
Bedasarkan
teori-teori yang telah dipaparkan dalam BAB I, banyak cara dalam melakukan
proses balajar . Di dalam proses belajar terdapat berbagai macam jenis belajar.
Jenis-jenis belajar menurut Gagne terbagi menjadi 8 jenis yaitu Belajar isyarat
(signal learning), Belajar stimulus respon, Belajar merantaikan (chaining),
Belajar asosiasi verbal (verbal Association), Belajar membedakan
(discrimination), Belajar konsep (concept learning), Belajar dalil (rule learning),
Belajar memecahkan masalah (problem solving).
Dari
kedelapan jenis tersebut dapat menumbuhkembangkan perilaku kognitif yang
mencakup pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis dan evaluasi.
Selain dari kognititf aspek avektif dan psikomotor sesorang juga tumbuh. Aspek
afektif mencakup Penerimaan, Sambutan, Penilaian, Pengorganisasian,
Karakterisasi. Sedangkan psikomotor mencakup Kesiapan (set), Meniru (imitation),
Membiasakan (habitual), Adaptasi (adaption). Dari tumbuhnya ketiga aspek tersebut
barulah seseorang dapat dikatakan telah mencapai tujuan dari belajar.
Belajar
kognitif dimana adalah belajar yang berkaitan dengan aspek intelektual.
Kompetensi kawasan kognitif meliputi menghafal, memahami,
mengaplikasikan,menganalsis,
13
mensitesakan
dan menilai pengalaman belajar. Pengalaman belajar untuk kegiatan hafalan dapat
berupa berlatih menghafal misalnya menggunakan jembatan ingatan yaitu dengan
dihubungkan dengan benda-benda, kata-kata atau sebagainya yang biasa ditemukan
dan mudah diingat sebagai jembatan kita untuk mengingat hafalan kita. Jenis
materi pembelajaran yang perlu dihafal dapat berupa fakta,konsep,prinsip, dan
procedure. Pengalaman belajar untuk tingkat pemahaman dilakukan dengan
membandingkan, mengidentifikasikan karakteristik dan sebagainya. Pengalaman
belajar tingkatan aplikasi dilakukan dengan jalan menerapkan rumus dalil atau
prinsip terhadap kasus nyata yang terjadi di lapangan. Pengalaman belajar
tingkatan sintesis dilakukan dengan memadukan berbagai unsure atau komponen,menyusun
membentuk bangunan, menggambar dan sebagainya. Pengalaman belajar untuk
mencapai kemampuan dasar tingkatan penilaian dilakukan dengan memberikan
penilaian terhadap objek studi menggunakan criteria tertentu.
Berkaitan
dengan kawasan afektif, pengalaman belajar yang perlu dilakukan agar siswa
mencapai tingkatan kompetensi afektif yaitu dengan mengamati dan menirukan
contoh/model, mendatangi objek studi yang dapat memupuk pertumbuhan nilai,
berbuat atau berpartisipasi aktif sesuai dengan tuntutan nilai yang dipelajari
dan sebagainya.
Untuk
kawasan psikomotor, pengalaman belajar yang dapat dilakukan untuk mencapai
kompetensi ini adalah berlatih dengan frekuensi tinggi dan intensif, latihan
menirukan, menstimulasikan, mendemonstrasikan, gerakan yang ingin dikuasai.
1I.3 PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN
Proses pembelajaran dialami setiap
orang sepanjang hayat serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran
merupakan interaksi antara peserta didik dengan
14
lingkungannya sehingga terjadi
perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tugas guru yang
paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik. Pada dasarnya Pembelajaran mempunyai
pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat
belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang
ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek
afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik.
Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan
guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru
dengan peserta didik. Di dalam pembelajaran dapat berlangsung dengan atau tanpa
hadirnya guru.
Dalam proses belajar terdapat
komponen pendukung yang dapat mendorong tercapainya tujuan utama dari proses
pembelajaran yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku. Proses belajar
dapat terjadi baik secara alamiah maupun direkayasa. Proses balajar secara
alamiah biasanya terjadi pada kegiatan yang umumya dilakukan oleh setiap orang
dan kegiatan belajar ini tidak direncanakan. Sedangkan proses belajar yang
direkayasa merupakan proses belajar yang memiliki sistematika yang jelas dan
telah direncanakan sebelumnya guna mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam
proses ini metode yang digunakan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.
Dalam hal ini proses belajar yang direkayasa yang lebih memungkinkan
tercapainya perubahan perilaku karena ada rancangan yang berisi metode dan alat
pendukung.
Dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran harus dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar pada peserta didik. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud
melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada
15
peserta didik. Oleh karena itu
kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada pengajar,
khususnya siswa agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara
professional. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan kirarki konsep
materi pembelajaran, dan rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsure penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar
siswa yaitu kegiatan siswa dan materi.
II.4 PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Dalam melaksanakan pembelajaran,
agar dicapai hasil yang lebih optimal perlu diperhatikan beberapa prinsip
pembelajaran. Prinsip pembelajaran dibangun atas dasar prinsip-prinsip yang
ditarik dari teori psikologi terutama teori belajar dan hasil-hasil penelitian
dalam pembelajaran. Prinsip pembelajaran bila diterapkan dalam proses pengembangan
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran akan diperoleh hasil yang lebih
optimal. Oleh karena itu untuk mencapai kegiatan pembelajaran yang efektif dan
efisien, guru harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yang dikemukakan
oleh Gagne dan Atwi Suparman.
Pembelajaran yang efektif dan
bermakna dapat dilakukan dengan prosedur pemanasan dan apersepsi, eksplorasi,
konsolidaesi pembelajaran, pembentukan kompetensi; sikap dan perilaku,
penilaian formatif.
Pada dasarnya prinsip-prinsip
belajar adalah perhatian, motivasi, keaktifan siswa, keterlibatan langsung,
pengulangan belajar, materi belajar yang merangsang dan menantang, penguatan
kepada siswa dan aspek psikologi lain.
16
Perhatian,
dalam pembelajaran guru hendaknya tidak mengabaikan masalah perhatian. Sebelum
pembelajaran dimulai guru hendaknya menarik perhatian siswa agar siswa
berkonsentrasi dan tertarik pada materi pelajaran yang sedang diajarkan.
Motivasi, Jika perhatian
siswa sudah terpusat maka langkah guru selanjutnya memotivasi siswa. Walaupun
siswa udah termotivasi dengan kegiatan awal saat guru mengkondisikan agar
perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran yang sedang berlangsung. Namun
guru wajib membangun motivasi sepanjang proses belajar dan pembelajaran
berlangsung agar siswa dapa mengikuti pelajaran dengan baik.
Keaktifan siswa,
Pembelajaran yang bermakna apabila siswa aktif dalam proses belajar dan
pembelajaran. Siswa tidak sekedar menerima dan menelan konsep-konsep yang
disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas langsung. Dalam hal ini guru perlu
menciptakan situasi yang menimbulkan aktivitas siswa.
Keterlibatan langsung,
pelibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran adalah penting. Siswalah
yang melakukan kegiatan belajar bukan guru. Supaya siswa banyak terlibat dalam
proses pembelajaran, guru hendaknya memilih dan mempersiapkan kegiatan-kegiatan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pengulangan belajar,
Penguasaan meteri oleh siswa tidak bisa berlangsung secara singkat. Siswa perlu
melakukan pengulangan-pengulangan supaya meteri yang dipelajari tetap ingat.
Oleh karena itu guru harus melakukan sesuatu yang membuat siswa melakukan
pengulangan belajar.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Belajar adalah suatu usaha sadar
yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui
latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor
untuk memperoleh tujuan tertentu. Adapun Ciri-ciri belajar adalah sebagai
berikut :
1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah
laku bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai
dan sikap (afektif).
2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan
menetap atau dapat disimpan.
3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus
dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan
fisik/ kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.
Pembelajaran adalah kegiatan yang
dirancang untuk mendukung proses belajar yang ditandai dengan adanya perubahan
perilaku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
17
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kehadirat
Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Dengan terselesaikannya makalah ini,
penulis ingin menyampaikan terima kasih semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunannya
Penulis menyadari bahwa isi dari makalah ini jauh dari sempurna, penulis berharap pembaca bersedia kesempurnaan makalah ini.
Pematang Siantar, Jumat 31 Agustus 2012
Penulis menyadari bahwa isi dari makalah ini jauh dari sempurna, penulis berharap pembaca bersedia kesempurnaan makalah ini.
Pematang Siantar, Jumat 31 Agustus 2012
Penyusun
IRMA WENI SIMANJUNTAK
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN
I.1.A Pengertian belajar menurut
kamus bahasa Indonesia 1
I.1.B Pengertian belajar menurut
beberapa ahli 1
I.2 Ciri – ciri belajar 3
I.3. Penggabungan Dari Tiga Ahli 4
I.4 PENGERTIAN PEMBELAJARAN 6
I.5 CIRI-CIRI PEMBELAJARAN 7
1.6 PEMBELAJARAN, PENGAJARAN, PEMELAJAR, DAN PEMBELAJAR 7
1.7 PRINSIP PEMBELAJARAN MENURUT GAGNE DAN ATWI SUPARMAN 8
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI
BELAJAR 11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN 17
Daftar Pustaka 18
DAFTAR PUSTAKA
http://www.irmajuntak.blogspot.com
18
MAKALAH
BELAJAR
Disusun Oleh :
IRMA WENI SIMANJUNTAK
SMA SWASTA ERLANGGA
Jalan Merdeka No.280-286 Pematangsiantar
Kecamatan Siantar Timur
Komentar
Posting Komentar